JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarasa Tbk (INTP) sudah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Hal ini mengingat sebagian besar biaya INTP menggunakan dollar AS. Presiden Direktur INTP, Christian Kartawijaya mengatakan, sekitar 50% - 60% biaya menggunakan mata uang asing, seperti bahan bakar, bahan baku, dan beban pabrikasi. Namun, INTP sudah melakukan lindung nilai alias hedging terhadap 50% biaya pembangunan pabrik ke-14. INTP membangun pabrik ke-14 di Citeureup, Jawa Barat. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 4,4 juta ton per tahun. Adapun nilai investasinya sekitar US$ 150 juta - US$ 200 juta per ton.
Rupiah melemah, INTP siapkan strategi
JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarasa Tbk (INTP) sudah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Hal ini mengingat sebagian besar biaya INTP menggunakan dollar AS. Presiden Direktur INTP, Christian Kartawijaya mengatakan, sekitar 50% - 60% biaya menggunakan mata uang asing, seperti bahan bakar, bahan baku, dan beban pabrikasi. Namun, INTP sudah melakukan lindung nilai alias hedging terhadap 50% biaya pembangunan pabrik ke-14. INTP membangun pabrik ke-14 di Citeureup, Jawa Barat. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 4,4 juta ton per tahun. Adapun nilai investasinya sekitar US$ 150 juta - US$ 200 juta per ton.