JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) tengah mengkaji kembali rencana pembiayaan tahun ini. Pasalnya, kondisi rupiah masih terus melemah. Direktur Utama ISAT Alexander Rusli mengatakan, perseroan berfikir ulang untuk melunasi utang obligasi sebesar US$ 650 juta yang jatuh tempo tahun 2020. Sebelumnya, ISAT berencana melunasi tahun ini. "Namun, kondisi rupiah saat ini berbeda dengan waktu pembicaraan akhir tahun lalu," ungkapnya, Rabu (11/2). ISAT berencana mengurangi porsi utang dalam mata uang dollar Amerika Serikat (AS) dan memperbanyak pembiayaan dengan mata uang rupiah. Saat ini, ISAT memiliki utang dalam mata uang dollar AS senilai US$ 850 juta. Melihat nilai tukar yang terus melemah, rencana ini tentu membutuhkan biaya yang cukup besar. Maka, tahun ini ISAT memutuskan untuk membayar sebagian dari obligasi US$ 650 juta tersebut.
Rupiah melemah, ISAT mengkaji kembali pembiayaan
JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) tengah mengkaji kembali rencana pembiayaan tahun ini. Pasalnya, kondisi rupiah masih terus melemah. Direktur Utama ISAT Alexander Rusli mengatakan, perseroan berfikir ulang untuk melunasi utang obligasi sebesar US$ 650 juta yang jatuh tempo tahun 2020. Sebelumnya, ISAT berencana melunasi tahun ini. "Namun, kondisi rupiah saat ini berbeda dengan waktu pembicaraan akhir tahun lalu," ungkapnya, Rabu (11/2). ISAT berencana mengurangi porsi utang dalam mata uang dollar Amerika Serikat (AS) dan memperbanyak pembiayaan dengan mata uang rupiah. Saat ini, ISAT memiliki utang dalam mata uang dollar AS senilai US$ 850 juta. Melihat nilai tukar yang terus melemah, rencana ini tentu membutuhkan biaya yang cukup besar. Maka, tahun ini ISAT memutuskan untuk membayar sebagian dari obligasi US$ 650 juta tersebut.