Rupiah melemah jelang RDG BI



JAKARTA. Rupiah kembali tertekan pasca penguatan terbesar, Selasa (16/2). Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.395 per dollar AS atau melemah 0,12% dari sebelumnya Rp 13.379 per dollar AS.

"Menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), pelaku pasar uang di dalam negeri cenderung menahan transaksinya untuk masuk ke aset berdenominasi rupiah sehingga mata uang domestik mengalami tekanan," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, dikutip dari Antara.

Ia menambahkan bahwa sebagian pelaku pasar uang di dalam negeri juga cenderung mengambil posisi ambil untung setelah rupiah mengalami penguatan dalam beberapa hari sebelumnya.


Kendati demikian, menurut dia, potensi rupiah untuk berbalik arah masih relatif cukup kuat menyusul prospek ekonomi nasional masih positif seiring dengan target inflasi rendah 4 persen plus minus 1 persen dapat tercapai.

"Inflasi yang rendah dan stabil dapat menjaga kegiatan pelaku usaha dan stabilitas ekonomi nasional," katanya.

Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa adanya optimisme terhadap inflasi rendah pada tahun 2016 menimbulkan harapan penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Ia mengatakan bahwa penurunan BI rate juga memicu harapan penurunan suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan sehingga akhirnya dapat meningkatkan konsumsi.

"Pelonggaran kebijakan moneter melalui BI rate akan memicu konsumsi di dalam negeri bergerak, situasi itu akan menjaga perekonomian domestik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto