Rupiah Melemah Jelang Rilis Data Inflasi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), mayoritas mata uang global melemah terhadap dolar AS, termasuk rupiah. Inflasi AS diperkirakan masih belum turun signifikan.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, indeks dolar AS (DXY) masih relatif stabil pada level 101, meskipun dua hari terakhir USD masih cenderung menguat terhadap major currencies seiring dengan membaiknya data-data ekonomi AS.

Penguatan dolar AS juga berlanjut setelah data sektor tenaga kerja AS menunjukkan perkembangan yang positif.


Baca Juga: Rupiah Spot Melemah Terhadap Dolar AS pada Rabu (10/5) Pagi

Penambahan pekerjaan nonfarm payrolls (NFP) Amerika Serikat yang dirilis akhir pekan lalu di atas ekspektasi menjadi sebesar 253.000 dan tingkat pengangguran AS turun menjadi 3,4%. The Fed juga masih memberikan indikasi belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

Bank Mandiri melihat tren peningkatan suku bunga global masih berlanjut meskipun Fed rate sudah mencapai terminal ratenya sebesar 5,25% tahun ini.

Bank Sentral Eropa juga menaikkan suku bunga ECB rate sesuai perkiraan sebesar 25 bps menjadi 3,75% minggu lalu sejalan dengan inflasinya yang kembali naik sebesar 7% pada April 2023.

Minggu ini akan ada BOE meeting yang diperkirakan juga masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 4.5%.

Sementara, Reny mengamati pergerakan rupiah terhadap dollar AS masih bergerak di kisaran Rp 14.650 - Rp 14.800 dalam jangka pendek.

Setelah rilis inflasi domestik yang tetap terkendali sebesar 0,33% pada April 2023, pelaku pasar merespons data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 yang tetap tumbuh solid sebesar 5,03% secara tahunan di atas perkiraan pasar yang sebesar 4,97%.

Baca Juga: Tekanan Pada Rupiah Masih Akan Terasa Pada Hari Ini, Rabu (10/5)

"Cadangan devisa meskipun menurun sebesar US$ 1 miliar menjadi US$ 144,2 miliar, namun masih dalam posisi yang memadai," kata Reny kepada Kontan.co.id, Selasa (9/5).

Pada perdagangan Selasa (9/5), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,21% ke level Rp 14.742 per dolar AS. Senada, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) juga melemah 0,32% menuju level Rp 14.757 per dolar AS.

Reny memperkirakan rupiah pada Rabu (10/5) akan berada di kisaran Rp 14.690 per dolar AS - Rp 14.785 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi