Rupiah melemah, Jokowi tak kuatir ada krisis



LHOKSEUMAWE. Presiden Republik Indonesia  Joko Widodo menyatakan terus menguatnya nilai tukar dollar  Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah hingga menembus Rp 13.000 per dollar AS karena faktor global. "Ini kan karena faktor global atau faktor eksternal dan semua negara mengalami," klaim Jokowi.

Presiden pun yakin, perekonomi Indonesia akan baik-baik saja. "Sudah saya sampaikan, fundamental ekonomi kita baik, inflasi sangat rendah bahkan bulan Januari kemarin deflasi," kata Jokowi usai meresmikan Terminal dan Regasifikasi LNG Arun, di Lhokseumawe, Aceh Utara, Senin (9/3). Saat ini, kata Jokowi, pemerintah sering bertemu Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo untuk mengantisipasi terus meningkatnya harga dollar AS. "Tapi ini faktor global, kita tetap waspada tapi tetap tenang-tenang saja," ujarnya. Jokowi yakin, meski belakangan dollar AS terus menguat terhadap rupiah, namun tidak akan seperti krisis moneter tahun 1998.  "Ini kan beda, jelas dulu lonjakannya dari Rp 2.000 sampai Rp 15.000 bahkan Rp 18.000. Saat ini yang paling penting BI bisa menjaga pergerakan rupiah itu," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Mesti Sinaga