JAKARTA. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati asumsi rupiah menjadi Rp 12.500 per dollar Amerika Serikat (AS). Nilai ini melemah Rp 300 dibandingkan asumsi senilai Rp 12.200 dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Penurunan nilai mata uang RI ini akan mengakibatkan target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) meningkat. "Perkiraannya kan setiap (dollar AS naik) Rp 100 naik maka akan menambah PNBP Rp 2 triliun," ujar Bambang, Senin (26/1). Artinya ketika ada depresiasi hingga Rp 300, berarti ada tambahan PNBP sebesar Rp 6 triliun. Dalam RAPBN-P 2015, PNBP ditargetkan sebesar Rp 281,1 triliun. Untuk PNBP migas sendiri ditargetkan Rp 95,6 triliun. Bambang menjelaskan, meskipun di satu sisi rupiah mengalami depresiasi namun harga minyak juga mengalami penurunan yang signifikan. Harga minyak yang turun ini yang kemudian menjadi penyebab target PNBP dalam RAPBN-P 2015 turun menjadi Rp 129,3 triliun dari APBN 2015 menjadi Rp 281,1 triliun. Sekadar gambaran, tahun 2014 kemarin realisasi PNBP mencapai Rp 390,7 triliun atau 101% dari target APBN-P 2014 yang sebesar Rp 386,9 triliun. Adapun PBNP migas yang targetnya Rp 211,7 triliun, realisasinya mencapai Rp 216,9 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rupiah Melemah ke Rp 12.500, PNBP Migas Naik
JAKARTA. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati asumsi rupiah menjadi Rp 12.500 per dollar Amerika Serikat (AS). Nilai ini melemah Rp 300 dibandingkan asumsi senilai Rp 12.200 dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Penurunan nilai mata uang RI ini akan mengakibatkan target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) meningkat. "Perkiraannya kan setiap (dollar AS naik) Rp 100 naik maka akan menambah PNBP Rp 2 triliun," ujar Bambang, Senin (26/1). Artinya ketika ada depresiasi hingga Rp 300, berarti ada tambahan PNBP sebesar Rp 6 triliun. Dalam RAPBN-P 2015, PNBP ditargetkan sebesar Rp 281,1 triliun. Untuk PNBP migas sendiri ditargetkan Rp 95,6 triliun. Bambang menjelaskan, meskipun di satu sisi rupiah mengalami depresiasi namun harga minyak juga mengalami penurunan yang signifikan. Harga minyak yang turun ini yang kemudian menjadi penyebab target PNBP dalam RAPBN-P 2015 turun menjadi Rp 129,3 triliun dari APBN 2015 menjadi Rp 281,1 triliun. Sekadar gambaran, tahun 2014 kemarin realisasi PNBP mencapai Rp 390,7 triliun atau 101% dari target APBN-P 2014 yang sebesar Rp 386,9 triliun. Adapun PBNP migas yang targetnya Rp 211,7 triliun, realisasinya mencapai Rp 216,9 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News