Rupiah melemah lagi



JAKARTA. Rupiah masih terkukung masa sulit. Kemarin (19/6), USD/IDR ditutup menguat 1,19% ke 10.026 di pasar spot. Kurs tengah dollar Amerika Serikat di Bank Indonesia juga naik 0,03% menjadi 9.908.

Head of Research Divisi Treasury Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti menjelaskan, pergerakan rupiah, kemarin, dipengaruhi oleh sentimen pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan menentukan nasib quantitative easing. "Jika stimulus dilanjutkan, major currency akan menguat. Jika stimulus dihentikan atau dikurangi, dollar AS akan menguat dan memukul rupiah," tutur dia. Ia menduga, rupiah akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah.

Head of Research and Analysis Division Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra bilang, belum jelasnya keputusan The Fed menyebabkan pelaku pasar keluar untuk mengamankan aset. Rupiah makin sulit menanjak karena ketidakpastian kenaikan harga BBM. Menurut Ariston, rupiah masih tertekan karena banyak perusahaan memiliki utang jatuh tempo di tengah tahun. Ariston memprediksi, USD/IDR akan bergerak 9.820-10.080, hari ini. Nurul menduga, pasangan USD/IDR bertengger di 9.880-9.925.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati