Rupiah melemah lebih dari Rp 13.000 per dollar AS



JAKARTA. Rupiah terjungkal. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia menunjukkan, nilai tukar rupiah berada pada level 13.047 per dollar AS pada Senin (9/3). Kurs rupiah di awal pekan ini turun 0,004% dari posisi akhir pekan lalu di kisaran 12.983 per dollar AS. 

Sementara di pasar spot, data Bloomberg menunjukkan, rupiah ada di level 13.060 per dollar AS, turun 0,006% dari akhir pekan lalu yang sebesar 12.976 per dollar AS. Level rupiah itu menjadi yang tertinggi pada tahun ini, atau bahkan sejak krisis moneter 1998.

Pelemahan rupiah ini sesuai dengan perkiraan Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian. Menurut Albertus, pada akhir pekan lalu rupiah menguat seiring data kenaikan cadangan devisa Indonesia per Februari menjadi US$ 115,5 milliar. Selain itu, Christian menduga, BI juga masuk pasar. “Ada intervensi dari BI ketika rupiah di level Rp 13.000,” kata dia.


Hari ini rupiah melemah karena adanya data nonfarm payrolls AS menunjukkan angka positif, yaitu sebesar 295.000 tenaga kerja atau di atas perkiraan sebesar 240.000 tenaga kerja. Indeks pengangguran turun menjadi 5,7%, padahal perkiraannya di sekitar 5,6%. Angka ini menimbulkan spekulasi makin dekatnya kenaikan suku bunga AS, sehingga semakin menguatkan otot dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa