JAKARTA. Pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) memukul sektor industri yang berorientasi impor. Karena itu, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan mengingatkan pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan kepada pengusaha kecil dan menengah yang terdampak pelemahan rupiah. Utamanya dunia usaha yang berorientasi pada impor. Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mendesak agar pemerintah melindungi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), khususnya UKM sektor Kelautan dan Perikanan. Hal itu perlu untuk memastikan stabilitas makroekonomi yang terjaga. Yugi menjelaskan, sebenarnya kalangan pengusaha sektor Kelautan dan Perikanan level atas, juga mengalami dampak serius akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Meskipun begitu, beber Yugi, pengusaha kelas atas telah memiliki kesepakatan awal dengan pihak bank tentang hedging atau nilai lindung utang mereka. Sehingga cicilan dan nilai pembayaran utang bisa diselesaikan meski membutuhkan waktu lama. "Jadi pengusaha besar biasanya telah mengadakan kesepakatan dengan perbankan dengan sistem hedging sejak awal usahanya," ujar Yugi dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/3).
Rupiah melemah, nelayan kena imbas
JAKARTA. Pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) memukul sektor industri yang berorientasi impor. Karena itu, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan mengingatkan pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan kepada pengusaha kecil dan menengah yang terdampak pelemahan rupiah. Utamanya dunia usaha yang berorientasi pada impor. Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mendesak agar pemerintah melindungi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), khususnya UKM sektor Kelautan dan Perikanan. Hal itu perlu untuk memastikan stabilitas makroekonomi yang terjaga. Yugi menjelaskan, sebenarnya kalangan pengusaha sektor Kelautan dan Perikanan level atas, juga mengalami dampak serius akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Meskipun begitu, beber Yugi, pengusaha kelas atas telah memiliki kesepakatan awal dengan pihak bank tentang hedging atau nilai lindung utang mereka. Sehingga cicilan dan nilai pembayaran utang bisa diselesaikan meski membutuhkan waktu lama. "Jadi pengusaha besar biasanya telah mengadakan kesepakatan dengan perbankan dengan sistem hedging sejak awal usahanya," ujar Yugi dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/3).