KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip
Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot turun 0,01% atau 1,5 poin ke level Rp 16.215 per dolar AS, pada perdagangan Rabu (24/7). Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 0,12% ke posisi Rp 16.224 per dolar AS pada perdagangan Rabu (24/7). Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, sebagian pelaku pasar masih bias terhadap dolar AS di tengah ketidakpastian Pilpres AS usai Joe Biden mundur dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk melawan Donald Trump.
Sedangkan di Asia, Bank of Japan (BoJ) akan menetapkan suku bunga pada 31 Juli 2024. Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh
Reuters memperkirakan BoJ akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan tersebut. Terakhir kali mereka menaikkan suku bunga pada Maret 2024 ke kisaran 0%-0,1% dari -0,1%.
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,12% ke Rp 16.224 Per Dolar AS, Rabu (24/7) Di sisi lain, Ibrahim mengatakan bahwa pasar China mengalami penurunan yang berkepanjangan dalam beberapa sesi terakhir karena sentimen terhadap negara tersebut memburuk akibat data perekonomian yang mengecewakan, terutama data yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan pada kuartal II-2024. “Ketidakpastian mengenai pemilihan presiden AS juga membebani sentimen terhadap China, karena para investor berspekulasi mengenai dampak perubahan dalam pemerintahan AS terhadap sikap Washington pada negara tersebut," kata Ibrahim dalam riset hariannya, Rabu (24/7). Dari dalam negeri, pasar terus memantau kondisi utang pemerintah yang membengkak dan sudah berada dalam posisi tidak aman. “Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) posisi utang pemerintah pada Mei 2024 mencapai Rp 8.353,02 triliun,” kata dia. Ibrahim mengatakan, rasio utang pemerintah terhadap pendapatan saat ini sudah mencapai 300%. Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan posisi 31 Desember 2023 yang sebesar 292,6%. Dengan faktor-faktor tersebut, Ibrahim memproyeksi pada perdagangan besok, Kamis (25/7), mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.200 per dolar AS-
Rp 16.250 per dolar AS.
Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah Tipis ke Rp 16.215 Per Dolar AS, Rabu (24/7) Selaras dengan hal ini, Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong memperkirakan, rupiah masih akan berkonsolidasi terhadap dolar AS pada pekan ini karena adanya sentimen Pilpres di AS. “Namun, investor saya rasa masih cenderung
wait and see menantikan data ekonomi penting AS, yaitu pertumbuhan ekonomi AS yang akan dirilis besok dan inflasi PCE AS yang akan dirilis pada lusa,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (25/7). Untuk itu, Lukman memproyeksi rupiah akan kembali bergerak melemah di kisaran Rp 16.200 per dolar AS-Rp 16.300 per dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati