Rupiah melemah, Piaggio belum berencana kerek harga jual produk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dibayangi sentimen negatif, rupiah diperkirakan semakin tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini dipercaya bakal mengakibatkan inflasi yang signifikan pada produk impor.

Robby Gozal, PR and Communications Manager PT Piaggio Indonesia tak mengelak pelemahan nilai tukar rupiah bakal berdampak bagi bisnis Piaggio di Indonesia. "Karena produk kami kan memang Completly Build Up (CBU), dari Vietnam dan Italia," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (26/3).

Namun sampai saat ini perusahaan belum merasa perlu untuk menaikkan harga produk. "Sampai saat ini kami belum ada signifikannya, jadi kami belum naikkan harga," ujar Robby.


Untuk saat ini produk lama yang sudah dikeluarkan sebelumnya masih berada pada kisaran harga yang sama saat peluncuran pertamanya. "Kecuali kalau memang ada produk baru atau fitur tanbahan yang mengiringi, tentu ada perubahan harga," sebut Robby.

Tapi kalau tipenya sama dengan yang sudah ada, Piaggio tetap mengusahakan agar sama dengan harga sebelumnya. Piaggio masih tetal optimis dapat meraih peningkatan penjualan yang positif tahun 2018 ini.

Sekadar informasi, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi) penjualan sepeda motor nasional 2017 terkoreksi 0,8% dengan total penjualan 5.886.102 unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang terjual 5.931.285 unit.

Piaggio tidak tergabung dalam data tersebut karena produknya berupa CBU yang didatangkan dari Vietnam dan Italia. Namun menilik laporan keuangan Piaggio Global, grup skuter ini meraih pendapatan bersih sepanjang 2017 senilai € 1,34 miliar naik 29% dari tahun sebelumnya. Sedangkan segmen pasar Asia Pasifik turun 10% menjadi € 175 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi