Rupiah melemah, PLN hitung ulang biaya operasional



JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mulai ambil langkah terkait pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika. Maklum, dalam menjual setrum, sebagian pembangkit PLN menggunakan sumber energi dalam bentuk gas yang dibeli dengan dolar Amerika Serikat.

"Mungkin biaya gas naik, karena kami beli dalam dolar. Untuk persentase belum bisa diproyeksi karena masih harus hitung dulu," ujar Ngurah Adnyana, Direktur PLN Operasi Jawa Bali, di Hotel Ritz Carlton, Senin (26/8).

Namun sayangnya, Adnyana tidak menjelaskan, apa solusi dari kenaikan harga gas akibat pelemahan rupiah tersebut. Sebab, kata dia, kenaikan beban biaya operasional belum terasa dalam waktu dekat. "Dampaknya belum terasa sekarang, karena pelemahan rupiah baru terjadi bulan ini," kata Adnyana.


Selain itu ia menilai. pelemahan rupiah hanya mempengaruhi pembangkit listrik yang memakai gas saja. Sedangkan pembangkit listrik non gas tidak terpengaruh. "Bahan bakar minyak (BBM) kan belinya di Indonesia memakai rupiah. Jadi tidak akan ada kenaikan biaya produksi dari sektor ini," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri