KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga September 2018, Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 281 triliun. Angka ini melewati target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang sebesar Rp 275 triliun. Artinya, pencapaian PNBP sudah sekitar 102% dari target. Bila dirinci, penerimaan tersebut terdiri dari PNBP migas sebesar Rp 94 triliun, non migas sebesar Rp 27 triliun, dividen sebesar 41 triliun, dan PNBP lainnya serta badan layanan umum (BLU) yang masing-masing sebesar Rp 80 triliun dan Rp 40 triliun. Mariatul Aini, Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran sekaligus Plt Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak mengatakan, unsur yang mendorong peningkatan penerimaan ini adalah harga migas yang menguat dan pelemahan kurs rupiah. "Penerimaannya kan dalam kurs, jadi pelemahan rupiah ini sangat mendorong penerimaan PNBP terutama dari dollar dan migas," ujar Mariatul kepada Kontan.co.id, Kamis (4/10).
Rupiah melemah, realisasi PNBP lewati target APBN 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga September 2018, Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 281 triliun. Angka ini melewati target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang sebesar Rp 275 triliun. Artinya, pencapaian PNBP sudah sekitar 102% dari target. Bila dirinci, penerimaan tersebut terdiri dari PNBP migas sebesar Rp 94 triliun, non migas sebesar Rp 27 triliun, dividen sebesar 41 triliun, dan PNBP lainnya serta badan layanan umum (BLU) yang masing-masing sebesar Rp 80 triliun dan Rp 40 triliun. Mariatul Aini, Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran sekaligus Plt Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak mengatakan, unsur yang mendorong peningkatan penerimaan ini adalah harga migas yang menguat dan pelemahan kurs rupiah. "Penerimaannya kan dalam kurs, jadi pelemahan rupiah ini sangat mendorong penerimaan PNBP terutama dari dollar dan migas," ujar Mariatul kepada Kontan.co.id, Kamis (4/10).