Rupiah melemah, reksadana dollar mengalap berkah



JAKARTA. Sentimen dari negeri Paman Sam sepanjang tahun 2014 lalu membuat dollar Amerika Serikat mengalami penguatan nilai tukar terhadap berbagai mata uang di dunia, tak terkecuali rupiah. Pada 16 Desember 2014 silam, kurs spot mata uang merah putih sempat mencapai level Rp 12.938 per dollar AS, dan merupakan level terendah rupiah sejak 1998.

Bagi investor yang memiliki kebutuhan transaksi dalam dollar AS, situasi ini bisa kurang menguntungkan lantaran nilai tukar rupiah yang melemah. Namun beruntunglah mereka yang telah memiliki lindung nilai alias hedging valuta asing (valas), misalnya dengan reksadana berbasis dollar AS.

Berdasarkan indeks Infovesta, mayoritas produk reksadana dollar AS yang diluncurkan di pasar menghasilkan kinerja positif selama satu tahun terakhir. Salah satunya reksadana TRAM Pendapatan Tetap USD dari Trimegah Asset Management yang mencatatkan imbal hasil 11,29% per 6 Januari 2015.


Tahun lalu TRAM Pendapatan Tetap USD banyak menempatkan dana kelolaannya di surat utang hingga 87,59% dari total dana kelolaan per Oktober 2014. Direktur Trimegah Asset Management Like Kaawoan bilang, sepanjang 2014, TRAM Pendapatan Tetap USD hanya berinvestasi pada obligasi berbasis dolar baik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi BUMN. "Seiring turunnya tingkat yield US Treasury, dari awal tahun 2014 di sekitar 2.8% menjadi 2.2% di akhir tahun, obligasi berbasis dollar mengalami kenaikan harga," katanya pada KONTAN melalui surel, Rabu (7/1).

Strategi tersebut, kata Like, masih akan dipertahankan di tahun ini. Meski begitu, pihaknya juga bakal melakukan penyesuaian sesuai perkembangan global makro ekonomi, khususnya dari AS dan Eropa. Pasalnya, secara umum, pergerakan RD pendapatan tetap berbasis Dollar mengacu pada pergerakan US Treasury. "Jadi apabila kami melihat pergerakan harga US Treasury akan mengalami penurunan, kami akan mengurangi porsi obligasi yang berdurasi panjang, dan demikian apabila terjadi sebaliknya," jelas Like.

Meski tidak mematok target imbal hasil untuk TRAM Pendapatan Tetap USD, Like memperkirakan return reksa dana Dollar secara umum akan berkisar 2,5%-3%. Ini adalah target return konservatif. Sementara target return agresif berkisar 4%-4,5% tahun ini. Pasalnya pergerakan rupiah diperkirakan masih akan mengalami fluktuasi sampai dengan kuartal pertama mengacu pada isu kenaikan tingkat suku bunga The Fed. Like memperkirakan pergerakan rupiah berkisar Rp 12.500 – Rp 12.800 per dollar AS.     Selain TRAM Pendapatan Tetap USD, reksadana dollar lain juga mencetak kinerja positif akibat penguatan dollar AS. Ingin tahu lebih jelasnya? Anda bisa membaca lebih lengkap di Tabloid KONTAN yang akan terbit pada Minggu, 11 Januari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata