Rupiah Melemah, Siantar Top (STTP) Akan Lakukan Penyesuaian Harga Jual Produk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen makanan ringan Mie Gemez dan minuman ringan, PT Siantar Top Tbk (STTP) turut menanggapi adanya pelemahan rupiah sejak tadi pagi. Nilai tukar rupiah l pada Rabu (12/10) siang pukul 12.35 WIB dengan kurs rupiah spot melemah 0,14% ke Rp 15.379 per dolar Amerika Serikat (AS).

Menanggapi hal itu, Direktur STTP, Armin mengatakan perseroan turut merasakan dampak dari adanya kenaikan bahan baku impor yang digunakan. Terutama yakni kenaikan bahan baku tepung, gandum, kenaikan dollar. 

“Kami masih melihat situasi untuk mengerek harga produk. Kalau kita mengerek pasti Harga Pokok Penjualan pasti naik sehingga akan menggerus laba kita. Sehingga kita masih me-review produk-produk kita yang mana yang sudah tidak bisa bertahan maka kita naikkan harga jualnya. Jadi tidak semua produk yang kita naikkan,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (12/10). 

Menurutnya, kenaikan produk Siantar Top tak bisa secara serentak dinaikkan bersamaan. Armin mengatakan, penyesuaian yang dilakukan perlu melihat pasar dan kepantasannya. Sebab jika perseroan langsung menaikkan harga produk maka akan berdampak pada respons pasar. 

Baca Juga: City Retail Developments (NIRO) Bidik Pendapatan Tumbuh 15% pada Tahun Ini

Sayangnya, untuk porsi kebutuhan bahan baku impor yang digunakan STTP belum dapat diinformasikan. Yang pasti, perseroan juga telah melakukan antisipasi di tengah kenaikan bahan baku dan pelemahan rupiah. Diantaranya yakni melakukan pendekatan produk terhadap konsumen, memenuhi permintaan pasar dan meningkatkan stock produk serta melakukan inovasi produk-produk naik kelas. 

Dengan antisipasi itu, Armin optimis STTP dapat meraih pertumbuhan pendapatan double digit. Dorongan ini terlihat dari hasil kinerja semester I 2022 yang naik dari Rp 1,92 triliun menjadi Rp 2,24 triliun.

Dari sisi penjualan, STTP masih mencatatkan raihan penjualan tertinggi dari lokal dibandingkan ekspor. Dia bilang komposisi ekspor saat ini hanya sekitar 10% dari total penjualan di semester I-2022. 

Siantar Top telah melakukan ekspor produk pada negara-negara seperti Korea, China, Taiwan, Thailand, Tiongkok, hingga Kamboja. Beberapa produk yang di ekspor diantaranya mie atau mie instan, snack, hingga biskuit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi