KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Jumat (9/7), rupiah melemah 0,02% ke level Rp 14.528 per dolar AS. Sedangkan kurs Jisdor hari ini stagnan di level Rp 14.548 per dolar AS.

Menguatnya indeks dolar di hari Jumat (9/7), menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dipicu oleh kekhawatiran berkembangnya virus corona varian delta yang menyebar cepat, sehingga dapat menghambat kebangkitan ekonomi global yang sudah menunjukkan kelemahan.

Selain itu, ia juga melihat bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) menetapkan target inflasi baru sebesar 2% dalam hasil tinjauan 18 bulan pada hari Kamis. Bank sentral menambahkan bahwa mereka juga akan mentolerir overshoot moderat.

Baca Juga: Rupiah Jisdor stagnan di Rp 14.548 per dolar AS pada perdagangan Jumat (9/7)

Pendekatan ECB kontras dengan pendekatan Federal Reserve AS. Yang terakhir mengisyaratkan persiapan untuk mengurangi aset dalam risalah dari pertemuan kebijakan Juni yang dirilis awal pekan ini.

Ia juga melihat bahwa bukti pemulihan ekonomi tidak merata, seperti data pengangguran mingguan AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik secara tak terduga minggu lalu.

Sedangkan untuk sentimen dalam negeri, Ibrahim melihat pasar masih memantau perkembangan PPKM Darurat yang sudah berjalan sepekan dari tanggal 3-9 Juli 2021, tetapi perkembangan kasus Covid-19 belum mengalami penurunan, bahkan terus mencetak rekor dalam beberapa pekan terakhir.

“Jika kasus baru tidak dapat dikendalikan dan terus bertambah, maka Indonesia bisa mencatatkan kasus aktif yang lebih tinggi dan mendekati Rusia maupun India,” kata Ibrahim dalam rilis rupiah hariannya, Jumat (9/7).

Untuk Senin pekan depan, Ibrahim memperkirakan rupiah akan berfluktuatif, dan bergerak di rentang Rp 14.510 per dolar AS – Rp 14.550 per dolar AS.

Selanjutnya: Rupiah spot melemah 0,02% ke Rp 14.528 per dolar AS pada Jumat (9/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi