Pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menyebabkan sejumlah kalangan panik, termasuk pemerintah. Makanya, pekan kemarin Bank Indonesia (BI) mengambil langkah menaikkan suku bunga acuan (BI rate). Namun, di sisi lain, pelemahan rupiah justru membawa berkah bagi sejumlah pihak. Misalnya para eksportir. pelemahan rupiah justru menjadi momentum mereka menggenjot untung maksimal. Tapi tak cuma eksportir, para bankirpun ikut mengalap berkah. Maklum, transaksi eksportir dijembatani oleh produk trade finance yang disodorkan perbankan. "Eksportir justru merasa senang. Pelemahan rupiah dipandang sebagai sesuatu yang positif. Sebab meningkatkan nilai transaksi yang mereka terima," ujar Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Muhamad Ali. Senada, Vice President Deputy General Manager Head of Trade Services BNI, Afien Yuni Yahya, mengatakan dalam sebulan terakhir, nasabah BNI terlihat memanfaatkan kondisi rupiah yang tengah bergoyang. "Nasabah trade finance BNI meningkatkan transaksi ekspor mereka. Dari segi frekuensi, permintaan dokumen eskpor yang dilaporkan terlihat melonjak dua kali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnya," imbuh dia. Di BNI, peningkatan transaksi ekspor terjadi hampir di seluruh sektor, khususnya garmen dan pengolahan hasil kehutanan. Meski ada lonjakan di kegiatan ekspor, Afien mengklaim, transaksi impor pun tetap menunjukkan pertumbuhan positif.
Rupiah Melemah, Transaksi Malah Cerah
Pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menyebabkan sejumlah kalangan panik, termasuk pemerintah. Makanya, pekan kemarin Bank Indonesia (BI) mengambil langkah menaikkan suku bunga acuan (BI rate). Namun, di sisi lain, pelemahan rupiah justru membawa berkah bagi sejumlah pihak. Misalnya para eksportir. pelemahan rupiah justru menjadi momentum mereka menggenjot untung maksimal. Tapi tak cuma eksportir, para bankirpun ikut mengalap berkah. Maklum, transaksi eksportir dijembatani oleh produk trade finance yang disodorkan perbankan. "Eksportir justru merasa senang. Pelemahan rupiah dipandang sebagai sesuatu yang positif. Sebab meningkatkan nilai transaksi yang mereka terima," ujar Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Muhamad Ali. Senada, Vice President Deputy General Manager Head of Trade Services BNI, Afien Yuni Yahya, mengatakan dalam sebulan terakhir, nasabah BNI terlihat memanfaatkan kondisi rupiah yang tengah bergoyang. "Nasabah trade finance BNI meningkatkan transaksi ekspor mereka. Dari segi frekuensi, permintaan dokumen eskpor yang dilaporkan terlihat melonjak dua kali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnya," imbuh dia. Di BNI, peningkatan transaksi ekspor terjadi hampir di seluruh sektor, khususnya garmen dan pengolahan hasil kehutanan. Meski ada lonjakan di kegiatan ekspor, Afien mengklaim, transaksi impor pun tetap menunjukkan pertumbuhan positif.