KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang belum kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berakhir memberi tekanan pada nilai tukar rupiah di pekan ini. Arus modal asing yang keluar tidak terhindarkan saat kekhawatiran pelaku pasar semakin meningkat. Mengutip Bloomberg, Jumat (3/7), rupiah melemah 1,01% ke Rp 14.523 per dolar Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan rupiah melemah 2,13%. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah melemah 0,34% di hari ini menjadi Rp 14.566 per dolar AS. Sedangkan, dalam sepekan rupiah melemah 2,29%. Untuk pekan depan, analis memperkirakan tekanan pada rupiah masih akan terjadi. Ekonom Maybank Myrdal Gunarto mengatakan, rupiah makin melemah hingga akhir pekan karena investor asing melakukan aksi jual baik di pasar saham dan obligasi. Pemicu aksi jual datang dari kekhawatiran akan risiko kebijakan monetisasi utang oleh BI.
Rupiah melorot lebih dari 2% dalam sepekan, bagaimana proyeksi pekan depan?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang belum kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berakhir memberi tekanan pada nilai tukar rupiah di pekan ini. Arus modal asing yang keluar tidak terhindarkan saat kekhawatiran pelaku pasar semakin meningkat. Mengutip Bloomberg, Jumat (3/7), rupiah melemah 1,01% ke Rp 14.523 per dolar Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan rupiah melemah 2,13%. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah melemah 0,34% di hari ini menjadi Rp 14.566 per dolar AS. Sedangkan, dalam sepekan rupiah melemah 2,29%. Untuk pekan depan, analis memperkirakan tekanan pada rupiah masih akan terjadi. Ekonom Maybank Myrdal Gunarto mengatakan, rupiah makin melemah hingga akhir pekan karena investor asing melakukan aksi jual baik di pasar saham dan obligasi. Pemicu aksi jual datang dari kekhawatiran akan risiko kebijakan monetisasi utang oleh BI.