JAKARTA. Kondisi rupiah yang terus menerus terpuruk menekan bisnis PT Synnex Metrodata. Pasalnya, transaksi bisnis perusahaan distribusi produk teknologi informasi (TI) ini, lebih dari 50% menggunakan mata uang dollar Amerka Serikat (AS). Imbasnya, anak usaha PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) ini mengalami perlambatan bisnis di kuartal IV tahun ini. Apalagi segmen pasar yang Synnex incar adalah bagi para korporat. Agustini Dharmono, Direktur Komersial PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) menyatakan kondisi ini membuat perusahaan yang menjadi target pasar Synnex menunda pembelian produk TI. "Melihat kondisi pasar seperti ini, kemungkinan kuartal empat segmen komersial mengalami perlambatan karena efek penundaan ekspansi. Tapi, saya tidak tahu berapa nilainya karena belum tutup tahun," kata Agustini kepada KONTAN, Jumat (6/12).
Rupiah membuat bisnis Synnex tertekan
JAKARTA. Kondisi rupiah yang terus menerus terpuruk menekan bisnis PT Synnex Metrodata. Pasalnya, transaksi bisnis perusahaan distribusi produk teknologi informasi (TI) ini, lebih dari 50% menggunakan mata uang dollar Amerka Serikat (AS). Imbasnya, anak usaha PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) ini mengalami perlambatan bisnis di kuartal IV tahun ini. Apalagi segmen pasar yang Synnex incar adalah bagi para korporat. Agustini Dharmono, Direktur Komersial PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) menyatakan kondisi ini membuat perusahaan yang menjadi target pasar Synnex menunda pembelian produk TI. "Melihat kondisi pasar seperti ini, kemungkinan kuartal empat segmen komersial mengalami perlambatan karena efek penundaan ekspansi. Tapi, saya tidak tahu berapa nilainya karena belum tutup tahun," kata Agustini kepada KONTAN, Jumat (6/12).