Rupiah menguat ditopang data surplus perdagangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (17/7). Penguatan ini terlihat dari transaksi di antarbank juga di pasar spot.  

Mengutip Bloomberg pukul 10:21 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot Rp 14.382 per dollar AS. Sedangkan kemarin, masih di level Rp 14.394. 

Sedangkan menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) di Bank Indonesia, kurs rupiah bertengger di Rp 14.391 per dollar AS, membaik dari posisi kemarin Rp 14.396 per dollar AS.


Peluang penguatan rupiah hari ini datang dari lelang Surat Utang Negara (SUN). Pemerintah menargetkan menyerap dana Rp 10 triliun sedikitnya dari lelang SUN. 

Menurut Ahmad Mikail Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, rupiah bakal melanjutkan penguatannya hingga penutupan perdagangan hari ini, ditopang pencapaian surplus perdagangan Juni yang sebesar US$ 1,74%.

"Surplus neraca perdagangan tersebut disebabkan turunnya impor Juni 2018 sebesar 12,6% yoy dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 28% yoy," kata Ahmad.

Bahkan, penguatan rupiah masih akan terjadi, meski Ahmad juga melihat ada potensi indeks dollar AS menguat.

Penguatan indeks dollar AS didukung tingginya data penjualan retail AS pada Juni 2018 yang naik 6,6% year on year (yoy) atau lebih tingi dibandingkan bulan sebelumnya dengan naik 6,5%.Tingginya pertumbuhan penjualan retail di AS menandakan semakin kuatnya pertumbuhan ekonomi AS di triwulan kedua 2018.

Ahmad proyeksikan berkemungkinan menguat ke Rp 14.290 per dollar AS hingga Rp 14.350 per dollar AS.

Meski menguat, tekanan pada rupiah masih mengintai. Tekanan rupiah datang dari spekulasi pasar bahwa Bank Indonesia (BI) akan menghentikan penguatan bunga acuan. Sekadar informasi, dalam dua bulan terakhir, bank sentral menaikkan bunga 1% untuk menahan rupiah tak jatuh lebih dalam. 

BI diperkirakan mempertahankan bunga 5,25% setelah pertemuan Rabu dan Kamis (19/7) mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia