KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menurunnya tensi ketegangan geopolitik antara Iran dan Amerika Serikat (AS) membuat rupiah bergerak menguat. Hal tersebut masih menjadi sentimen bagi pergerakan mata uang Garuda pada awal pekan ini. Namun, Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, untuk pekan depan, sentimen dari AS dan Iran akan tergantikan oleh sentimen dagang AS dan China. Mengingat di pekan depan AS – China direncanakan bertemu untuk menandatangani perjanjian perang dagang fase pertama di Washington DC. “Pasar akan menanti hasil dari penandatanganan tersebut serta melihat potensi adanya pernyataan terkait fase berikutnya,” kata Josua, Minggu (12/1).
Rupiah menanti penandatanganan dagang fase pertama antara AS dan China
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menurunnya tensi ketegangan geopolitik antara Iran dan Amerika Serikat (AS) membuat rupiah bergerak menguat. Hal tersebut masih menjadi sentimen bagi pergerakan mata uang Garuda pada awal pekan ini. Namun, Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, untuk pekan depan, sentimen dari AS dan Iran akan tergantikan oleh sentimen dagang AS dan China. Mengingat di pekan depan AS – China direncanakan bertemu untuk menandatangani perjanjian perang dagang fase pertama di Washington DC. “Pasar akan menanti hasil dari penandatanganan tersebut serta melihat potensi adanya pernyataan terkait fase berikutnya,” kata Josua, Minggu (12/1).