Rupiah menanti pernyataan The Fed terkait arah kebijakan moneter AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah masih stagnan dengan kecenderungan tertekan. Kemarin, kurs spot rupiah turun tipis 0,06% jadi Rp 14.208 per dollar Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia stagnan di level Rp 14.188 per dollar AS.

Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan bahwa koreksi rupiah kali ini disebabkan oleh aksi wait and see para pelaku pasar global. Sebab mereka menunggu hasil agenda FOMC Meeting yang digelar Rabu (1/5).

Memang, Federal Reserve diperkirakan masih menahan suku bunga acuan. Hanya saja, setelah data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal I-2019 yang capai 3,2%, pelaku pasar kini menanti pernyataan The Fed terkait arah kebijakan moneter AS ke depan.


Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menambahkan bahwa pelaku pasar juga menanti perkembangan dagang antara AS dan China. Selain itu, pelemahan mata uang garuda bakal cenderung terbatas karena harga minyak mentah mulai terkoreksi. "Jadi ada peluang rupiah melemah tipis karena sentimen perang dagang dan harga minyak," kata dia.

David memperkirakan, rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 14.180–Rp 14.240 per dollar AS. Sedangkan Deddy memprediksikan, mata uang garuda bergerak dalam rentang Rp 14.200–Rp 14.150 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati