Rupiah menanti rapat otoritas moneter



JAKARTA. Rupiah bergerak melandai pekan ini. Di pasar spot, pairing USD/IDR, Jumat (7/9), senilai 9.591, atau melemah 0,22% dibandingkan posisi penutupan pekan lalu. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) bergerak satu arah. Nilainya kemarin adalah Rp 9.593, naik 0,08%.

Head of Analyst Askap Futures, Suluh Wicaksono, menuturkan, pada perdagangan Selasa (4/9), USD/IDR sempat bertahan di level 9.500. Namun kecenderungan penguatan dollar AS di pasar global mendorong USD/IDR semakin tinggi.

Pernyataan Gubernur BI, Darmin Nasution, tentang bunga acuan yang seharusnya tak berubah dari 5,75%, semakin menekan nilai tukar rupiah.Kepala Riset Divisi Treasury BNI, Nurul Eti Nurbaeti, menambahkan, permintaan dollar AS yang tinggi, memperkuat sinyal pelemahan rupiah selama sepekan. Rupiah sempat terbantu oleh lelang sukuk. Namun menjelang akhir pekan, banyaknya permintaan dollar menjaga USD/IDR tetap tinggi.


Pekan depan, Nurul memprediksi pelemahan rupiah terhadap dollar AS akan berlanjut. Pasar sedang menanti keputusan rapat dewan gubernur tentang bunga acuan. Pertemuan Federal Open Market Committee yang berlangsung pekan depan, juga akan menentukan arah USD/IDR. Prediksi Nurul, USD/IDR berkisar 9.560-9.595.

Suluh sepakat, pelemahan rupiah masih berlanjut, pekan depan. Namun, USD/IDR tidak sampai menyentuh 9.600. Prediksi Suluh, USD/IDR antara 9.585-9.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini