Rupiah mendekati level Rp 13.700 per dollar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Valuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) bergerak mendekati level Rp 13.700 per dollar AS pada Kamis (22/2). Risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang mengisyaratkan berlanjutnya tren kenaikan suku bunga acuan AS menjadi sentimen negatif yang menekan pergerakan mata uang Garuda.

Mengutip Bloomberg, Kamis (21/2) pukul 11.30 WIB, rupiah di pasar spot melemah 0,59% ke level Rp 13.699 per dollar AS. Ini merupakan level terendah sejak Februari 2016.

Lukman Leong, analis PT Valbury Asia Futures mengatakan, notulensi pertemuan FOMC yang dirilis dini hari tadi ditanggapi pasar dengan nada hawkish. Hal itu diartikan The Fed akan menaikan suku bunga lebih cepat dan lebih sering daripada perkiraan sebelumnya.


Kondisi ini semakin diperparah dengan tidak adanya sentimen positif dari dalam negeri yang menyokong penguatan rupiah. Pencapaian inflasi masih tetap rendah dan pertumbuhan ekonomi juga masih belum optimal. "Penguatan rupiah masih belum bisa," kata Lukman kepada Kontan.co.id, hari ini.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual sependapat. Menurutnya, kejatuhan rupiah juga bersumber dari hasil FOMC. Pejabat Bank Sentral AS cukup optimistis inflasi akan naik dan pasar tenaga kerja akan menguat.

"Menguatkan ekspektasi kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini, dengan yang pertama di bulan Maret," paparnya.

Tak heran, indeks dollar AS kembali bertengger di level 90. Hingga pukul 11.30 WIB, indeks dollar AS tercatat menguat 0,10% ke level 90,08.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini