Rupiah menembus level tertinggi melewati Rp 13.900 di awal pekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs spot rupiah kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Senin (23/4). Mengutip Bloomberg pukul 09.30 WIB, rupiah untuk sementara terperosok 0,08% ke level Rp 13.904 per dollar AS, terlemah sejak Januari 2016.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, pelemahan rupiah pada pagi hari ini lebih disebabkan faktor fundamental. Ia menyebut tekanan eksternal berupa ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang kian kuat membuat rupiah terkoreksi.

Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS didorong oleh membaiknya sejumlah data ekonomi AS dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, meningkatnya ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate juga mendorong kenaikan imbal hasil US Treasury sehingga berujung pada melemahnya rupiah hingga awal perdagangan hari ini.


Seperti yang diketahui, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun menembus level 2,96% pada Jumat (20/4) lalu. Ini merupakan rekor tertinggi yang dicatatkan surat utang AS tersebut pada tahun ini. “Investor kembali memburu dollar AS,” kata Faisyal.

Dia menambahkan, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS akan menjadi sentimen utama terhadap rupiah di perdagangan hari ini. “Isu konflik geopolitik di Suriah dan Semenanjung Korea sudah berkurang,” sambungnya.

Faisyal memprediksi, rupiah akan berada di kisaran Rp 13.850—Rp 13.930 per dollar AS pada penutupan perdagangan hari ini.

Ahmad Mikail, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan, rupiah hari ini akan berlanjut melemah karena indeks dollar AS menguat.

Kuatnya indeks dollar AS didorong dengan seiring kembali naik tajamnya yield US Treasury 10 tahun ke level 2,96% pada Jumat (20/4).

"Kenaikan yield tersebut kemungkinan didorong kekhawatiran investor akan inflasi yang lebih tinggi lagi di AS didorongnya kuatnya data tenaga kerja dan tingginya harga minyak dunia," kata Mikail, dalam risetnya hari ini.

Sedangkan rupiah hari ini berkemungkinan akan kembali tertekan setelah kemarin melewati angka psikologis di atas Rp 13.800 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati