Rupiah mengabaikan data perdagangan



JAKARTA. Rupiah ditutup sedikit melemah pada perdagangan Jumat (15/5). Di pasar spot, USD/IDR naik 0,22% dibanding hari sebelumnya menjadi 13.084. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) turun 0,74% menjadi 13.090.

Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data neraca perdagangan Indonesia bulan April. Angkanya cukup positif yakni surplus US$ 454 juta. Namun, rupiah tampaknya mengabaikan data ini.

"Seharusnya surplus neraca perdagangan berdampak positif terhadap rupiah. Namun kali ini tidak cukup membantu," terang Faisyal.


Faisyal bilang, tekanan terhadap rupiah tak dapat dihindari lantaran angka pertumbuhan ekspor dan impor yang masih rendah. Sementara dari faktor eksternal, data ekonomi AS cukup bervariasi.

Indeks harga produsen (PPI) bulan April dirilis negatif yakni minus 0,4%. Sementara klaim pengangguran mingguan AS dirilis positif sebesar 264.000. Ini merupakan level terendah selama 15 tahun.

Meski demikian, lanjut Faisyal, pelaku pasar masih menanti data ekonomi AS lainnya yang di rilis pada Jumat (15/5) malam. Data tersebut yaitu indeks manufaktur New York, produksi industri dan tingkat kepercayaan konsumen. Ketiga data tersebut diprediksi positif. Apabila data yang dirilis sesuai dengan prediksi, maka laju dollar kian mengungguli rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia