JAKARTA. Rupiah masih berpotensi menguat. Namun, pergerakannya mulai terbatas, para pelaku pasar mengantisipasi situasi politik di Yunani. Jumat (23/1), rupiah di pasar spot turun 0,23% menjadi Rp 12.459 per dollar AS. Stimulus di Eropa menyumbang sentimen positif bagi rupiah. Analis pasar uang Bank Mandiri Tbk, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan, stimulus Bank Sentral Eropa (ECB) menambah likuiditas di pasar global. "Ini penyeimbang saat Bank Sentral AS berencana menaikkan suku bunga," tuturnya, kemarin. Pasar domestik juga kondusif. Sepanjang Januari, capital inflow di pasar obligasi negara senilai Rp 16 triliun. Rully menduga, hari ini, rupiah masih terapresiasi.
Rupiah mengantisipasi Pemilu Yunani
JAKARTA. Rupiah masih berpotensi menguat. Namun, pergerakannya mulai terbatas, para pelaku pasar mengantisipasi situasi politik di Yunani. Jumat (23/1), rupiah di pasar spot turun 0,23% menjadi Rp 12.459 per dollar AS. Stimulus di Eropa menyumbang sentimen positif bagi rupiah. Analis pasar uang Bank Mandiri Tbk, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan, stimulus Bank Sentral Eropa (ECB) menambah likuiditas di pasar global. "Ini penyeimbang saat Bank Sentral AS berencana menaikkan suku bunga," tuturnya, kemarin. Pasar domestik juga kondusif. Sepanjang Januari, capital inflow di pasar obligasi negara senilai Rp 16 triliun. Rully menduga, hari ini, rupiah masih terapresiasi.