Rupiah Menguat 0,15% ke Rp 16.270 Hari Ini (13/6), Bangkit dari Level Terburuk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat setelah kemarin menyentuh level paling lemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak April 2020. Kamis (13/6), kurs rupiah menguat 0,15% ke Rp 16.270 per dolar AS dari posisi kemarin yang ada di Rp 16.295 per dolar AS.

Kurs rupiah menguat di tengah pelemahan dolar AS. Para pelaku pasar menimbang kembali outlook suku bunga Indonesia setelah bank sentral AS Federal Reserve memberi sinyal akan memangkas suku bunga hanya sekali saja di tahun ini.

"Rupiah tertekan di tengah penguatan dolar dan sepinya sumber penguatan mata uang lokal," kata Radhika Rao, senior economist DBS dalam catatan yang dikutip Bloomberg.


Rao menambahkan bahwa meski inflasi domestik bisa ditangani, volatilitas mata uang rupiah masih memicu Bank Indonesia untuk tetap hawkish dalam menentukan kebijakan moneter.

Baca Juga: Bertenaga, Rupiah Spot Menguat ke Rp 16.290 Per Dolar AS Pada Tengah Hari Ini (13/6)

"Asumsi dasarnya adalah penundaan arah suku bunga, tetapi peluang kenaikan meningkat pada bulan Juni," ujar dia.

Pada hari ini, rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia. Penguatan terbesar terjadi pada ringgit Malaysia yang merangsek 0,22% terhadap dolar As. Penguatan ringgit disusul oleh won Korea, rupiah, dolar Taiwan, peso Fiipina, rupee India, dan dolar Hong Kong.

Sementara yen Jepang melemah 0,36% terhadap the greenback. Selain yen, yuan China, dolar Singapura, dan baht Thailand juga melemah terhadap dolar AS.

Di sisi sebaliknya, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat ke 104,76. Indeks dolar ini rebound setelah kemarin melemah 0,56% pascapengumuman hasil rapat The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati