KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berhasil menguat dalam sepekan terakhir. Kombinasi positif dari sentimen domestik maupun eksternal mendukung keperkasaan rupiah di pekan ini. 

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (13/11) rupiah spot ditutup moderat di level Rp 14.170 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah menguat 0,28% dalam sepekan terakhir. 

Setali tiga uang, rupiah pada kurs tengah yang berada di level Rp 14.222 per dolar AS juga memperlihatkan penguatan 0,69% dalam minggu ini. Walau begitu, untuk hari ini, rupiah Jisdor melemah 0,25% dibanding hari sebelumnya. 

GoTo Berhasil Cetak Laba di Q3-2025, Kinerja 9 Bulan Meningkat

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan, penguatan rupiah di pekan ini terjadi karena pelaku pasar yang mulai mengalihkan investasinya pada aset berisiko. Meningkatnya minat pasar terhadap aset risk on tersebut, merupakan merespon atas kemenangan presiden terpilih AS Joe Biden. 

Baca Juga: IHSG menguat 2,35% selama sepekan ke level 5.461,06, ini sentimen pendorongnya

"Biden dianggap pasar lebih bersahabat dengan negara-negara partner, dibandingkan Donald Trump. Selain itu ada kabar baik dai kemajuan pengembangan vaksin Covid-19 dari Pfizer," jelas dia kepada Kontan, Jumat (13/11). 

Di samping itu, Ariston menilai kondisi atau situasi dari dalam negeri cukup kondusif pasca ditandatangani Undang -Undang Cipta Kerja. Selain itu, indikator produk domestik (PDB) kuartal III-2020 Tanah Air sudah menunjukkan pemulihan. 

"Itu semua memberikan sentimen positif ke rupiah dalam sepekan ini,"ungkapnya. 

Untuk pekan depan, tren rupiah masih 50:50, di mana pasar masih menantikan kepastian hasil pemilu AS yang bisa memberikan angin segar bagi pasar keuangan. Ia pun menebak rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.050- Rp 14.250 per dolar AS di pekan depan.

Selanjutnya: Rupiah ditutup stabil di level Rp 14.170 per dolar AS pada hari ini (13/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News