KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks dollar Amerika Serikat (AS) kembali bergejolak di awal pekan ini. Kondisi ini menguntungkan rupiah. Kemarin, kurs mata uang Garuda di pasar spot menguat 0,47% ke level Rp 14.475 per dollar AS. Sementara, rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) cuma naik tipis 0,01% menjadi Rp 14.551 per dollar AS. Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan, keperkasaan rupiah di awal pekan ini disokong oleh koreksi yang kembali terjadi pada indeks dollar AS. Senin (26/11) pukul 18.36 WIB, indeks the greenback tercatat turun 0,19% ke 96,73. Pelemahan tersebut terjadi karena muncul ekspektasi bahwa The Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga acuan sekuat tahun-tahun sebelumnya di periode 2019 mendatang. "Pasar mulai memperkirakan kenaikan suku bunga acuan AS tidak akan mencapai tiga kali tahun depan, ini menjadi sentimen bearish bagi dollar AS dan menguatkan mata uang regional," kata Satria.
Rupiah menguat berkat tekanan pada indeks dollar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks dollar Amerika Serikat (AS) kembali bergejolak di awal pekan ini. Kondisi ini menguntungkan rupiah. Kemarin, kurs mata uang Garuda di pasar spot menguat 0,47% ke level Rp 14.475 per dollar AS. Sementara, rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) cuma naik tipis 0,01% menjadi Rp 14.551 per dollar AS. Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan, keperkasaan rupiah di awal pekan ini disokong oleh koreksi yang kembali terjadi pada indeks dollar AS. Senin (26/11) pukul 18.36 WIB, indeks the greenback tercatat turun 0,19% ke 96,73. Pelemahan tersebut terjadi karena muncul ekspektasi bahwa The Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga acuan sekuat tahun-tahun sebelumnya di periode 2019 mendatang. "Pasar mulai memperkirakan kenaikan suku bunga acuan AS tidak akan mencapai tiga kali tahun depan, ini menjadi sentimen bearish bagi dollar AS dan menguatkan mata uang regional," kata Satria.