Rupiah menguat, disokong data FDI dan tren dovish The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat tersokong data pertumbuhan penanaman modal asing (PMA). Ekonom memproyeksikan rupiah berpotensi lanjut menguat di tengah pergerakan dollar AS yang cenderung melemah jelang FOMC statement yang berlangsung pada Kamis (29/4). 

Mengutip Bloomberg, Senin (26/4), rupiah menguat 0,28% ke Rp 14.485 per dollar AS. Kompak, kurs Jisdor menguat 0,41% ke Rp 14.489 per dollar AS. 

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan penguatan rupiah tersokong data PMA kuartal I-2021 yang tumbuh 14% secara tahunan senilai Rp 111,7 triliun. Di satu sisi, pergerakan dolar AS sedang cenderung melemah terhadap mata uang utama lainnya. Alhasil mata uang asia termasuk rupiah juga kompak menguat terhadap dolar AS. 


Pada perdagangan, Selasa (27/4), Josua memproyeksikan rupiah kembali menguat seiring tren dovish dari The Fed. 

Baca Juga: Berotot, rupiah Jisdor juga menguat ke Rp 14.489 per dolar AS pada Senin (26/4)

"Ekspektasi pelaku pasar terhadap FOMC statement di pekan ini, mereka tetap dovish dan mendukung dollar AS untuk melemah," kata Josua, Senin (26/4). 

Josua memproyeksikan rupiah pada Selasa (27/4) akan bergerak di kisaran di Rp 14.450 per dollar AS-Rp 14.550 per dolar AS. 

Selanjutnya: Perkasa, rupiah ditutup menguat ke Rp 14.485 per dolar AS pada hari ini (26/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi