KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi penurunan suku bunga dan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), bawa rupiah menguat. Mengutip Bloomberg di pasar spot, Rabu (23/10), rupiah menguat 0,06% ke Rp 14.032 per dolar AS. Kompak, pada kurs tengah BI, rupiah juga menguat 0,04% ke Rp 14.051 per dolar AS. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini mengatakan, kemungkinan Federal Reserve menurunkan suku bunga acuannya cukup tinggi di bulan ini. Federal Fund Rate (FFR) yang berpotensi kembali turun membuat pelaku pasar cenderung mengincar investasi yang mampu memberikan imbal hasil tinggi. Baca Juga: Rupiah menguat terdongkrak kabinet baru
Mikail mengatakan, salah satu investasi yang memberikan imbal hasil tinggi adalah obligasi pemerintah. Tak heran, pasar obligasi menerima net buy asing Rp 7 triliun sejak 16 Oktober hingga 21 Oktober. Hal ini yang menjadi sentimen positif bagi rupiah. "Makanya rally di pasar obligasi juga mendukung rupiah menguat," kata Mikail, Rabu (23/10). Sentimen eksternal juga mendorong penguatan rupiah. Mikail mengatakan, tercapainya kesepakatan Brexit menyebabkan dolar AS melemah di hadapan poundsterling dan euro. Alhasil, rupiah memiliki kesempatan untuk menguat. Mikail memproyeksikan rupiah pada perdagangan Kamis (24/10) akan melanjutkan penguatan karena suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) diproyeksikan turun.