JAKARTA. Rupiah menguat terhadap dollar AS pada pembukaan Senin (30/7). Reli saham-saham di Bursa Efek Indonesia dan aksi Bank Indonesia (BI) menjual dollar di akhir pekan lalu masih menopang valuta Garuda. Pagi tadi. rupiah sempat mencapai level tertinggi dalam sepekan di Rp 9.445 dollar AS. Namun pada pukul 09.43 WIB rupiah bertengger pada posisi Rp 9.486 per dollar AS. Meski begitu, level ini pun lebih kuat dari angka penutupan kurs rupiah akhir pekan lalu pada Rp 9.494 per dollar AS.Kepala Riset Bank Negara Indonesia (BNI), Nurul Eti Nurbaeti menyampaikan adanya penjualan dollar AS yang mencapai US$ 70 juta oleh Bank Indonesia di akhir pekan kemarin (27/7). "Aksi tersebut dilakukan demi mengamankan rupiah agar tetap berada di bawah level 9.500," kata Nurul, Senin (30/7).Penguatan rupiah hari ini bakal lebih didukung terdongkraknya IHSG yang masih reli hingga menembus 4.100. Ekspektasi masuknya aliran dana asing ke perekonomian dalam negeri akan memunculkan harapan positif bagi mata uang garuda."Selain itu sikap wait and see partisipan pasar terhadap hasil pertemuan Ben Bernanke yang akan dimulai esok hari membuka peluang buat rupiah," tambah Nurul.Pasar melihat pengambil kebijakan Eropa berniat menyelamatkan zona Euro hingga menambah sentimen positif perdagangan valas. Walau demikian, kondisi pasar global yang masih rentan akan menjadikan dollar AS lebih unggul dibandingkan mata uang tandingannya, termasuk rupiah. Oleh karena itu, Nurul melihat pasangan USD/IDR akan berada dalam fase konsolidasi untuk perdagangan valas hari ini (30/7) pada rentang 9.450-9.510.
Rupiah menguat ikuti sentimen positif bursa
JAKARTA. Rupiah menguat terhadap dollar AS pada pembukaan Senin (30/7). Reli saham-saham di Bursa Efek Indonesia dan aksi Bank Indonesia (BI) menjual dollar di akhir pekan lalu masih menopang valuta Garuda. Pagi tadi. rupiah sempat mencapai level tertinggi dalam sepekan di Rp 9.445 dollar AS. Namun pada pukul 09.43 WIB rupiah bertengger pada posisi Rp 9.486 per dollar AS. Meski begitu, level ini pun lebih kuat dari angka penutupan kurs rupiah akhir pekan lalu pada Rp 9.494 per dollar AS.Kepala Riset Bank Negara Indonesia (BNI), Nurul Eti Nurbaeti menyampaikan adanya penjualan dollar AS yang mencapai US$ 70 juta oleh Bank Indonesia di akhir pekan kemarin (27/7). "Aksi tersebut dilakukan demi mengamankan rupiah agar tetap berada di bawah level 9.500," kata Nurul, Senin (30/7).Penguatan rupiah hari ini bakal lebih didukung terdongkraknya IHSG yang masih reli hingga menembus 4.100. Ekspektasi masuknya aliran dana asing ke perekonomian dalam negeri akan memunculkan harapan positif bagi mata uang garuda."Selain itu sikap wait and see partisipan pasar terhadap hasil pertemuan Ben Bernanke yang akan dimulai esok hari membuka peluang buat rupiah," tambah Nurul.Pasar melihat pengambil kebijakan Eropa berniat menyelamatkan zona Euro hingga menambah sentimen positif perdagangan valas. Walau demikian, kondisi pasar global yang masih rentan akan menjadikan dollar AS lebih unggul dibandingkan mata uang tandingannya, termasuk rupiah. Oleh karena itu, Nurul melihat pasangan USD/IDR akan berada dalam fase konsolidasi untuk perdagangan valas hari ini (30/7) pada rentang 9.450-9.510.