Rupiah menguat, indikator kondisi ekonomi membaik



JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menguat pada perdagangan hari ini (7/3). Data kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan, nilai tukar rupiah kembali menguat 159 poin menjadi Rp 11.395 per dolar Amerika Serikat dibanding kemarin di level Rp 11.554. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkapkan, penguatan nilai tukar mencerminkan indikator kondisi ekonomi Indonesia yang menunjukkan perbaikan. Bank sentral menyambut baik penguatan nilai tukar mata uang garuda yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Sebab, menurut Agus, penguatan nilai tukar rupiah menunjukkan perbaikan jika dibandingkan negara-negara berkembang di kawasan regional. "Penguatan nilai tukar termasuk fundamental ekonomi yang menunjukkan perbaikan," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat (7/3). Meski telah terjadi penguatan nilai tukar, namun posisi rupiah di level Rp 11.000-an, menurut Agus, tetap lebih lemah dibanding nilai tukar rupiah pada 2013 yang berada pada level Rp 9.800. Namun nilai tukar rupiah ini tidak bisa hanya dilihat secara berkala seperti minggu ke minggu. Agus bilang, nilai tukar rupiah harus dibandingkan antara semester I-2013 dengan periode yang sama tahun 2014 ini. Lebih lanjut Agus mengungkapkan, penguatan nilai tukar tetap harus dijaga stabilitas dan volatilitasnya. Sebab, meski kondisi fundamental ekonomi nasional sudah membaik, namun tetap harus diimbangi dengan pendalaman pasar keuangan. "Kami menyambut baik capital inflow investor asing dari luar negeri yang masuk ke Indonesia tahun ini, meski 2014 adalah tahun politik. Sebab, berarti investor confidence (percaya) dengan Indonesia," jelas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan