KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat lunglai, kini nilai tukar rupiah berotot lagi terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah di pasar spot pada Selasa (26/3), ditutup menguat 0,08% ke level Rp 14.173 per dollar AS. Sementara dalam Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah menguat 0,36% ke level Rp 14.171 per dollar AS. Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah disebabkan berita negatif dari global. Salah satunya, Presiden The Fed Boston Eric Rosengren yang memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh melambat dalam tiga kuartal ke depan, yaitu berada di kisaran 2%-2,5%. Perlambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang AS seperti China dan Uni Eropa akan berpengaruh terhadap performa ekonomi Negeri Paman Sam. "Oleh karena itu, Rosengren menegaskan bahwa keputusan The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga acuan sudah tepat. Dan ini sangat baik bagi rupiah ke depannya," ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (26/3).
Rupiah menguat karena sejumlah penopang dari pasar global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat lunglai, kini nilai tukar rupiah berotot lagi terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah di pasar spot pada Selasa (26/3), ditutup menguat 0,08% ke level Rp 14.173 per dollar AS. Sementara dalam Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah menguat 0,36% ke level Rp 14.171 per dollar AS. Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah disebabkan berita negatif dari global. Salah satunya, Presiden The Fed Boston Eric Rosengren yang memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh melambat dalam tiga kuartal ke depan, yaitu berada di kisaran 2%-2,5%. Perlambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang AS seperti China dan Uni Eropa akan berpengaruh terhadap performa ekonomi Negeri Paman Sam. "Oleh karena itu, Rosengren menegaskan bahwa keputusan The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga acuan sudah tepat. Dan ini sangat baik bagi rupiah ke depannya," ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (26/3).