KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat dalam sepekan. Bahkan nilai tukar rupiah mencapai titik paling kuat sejak Februari 2021. Merujuk Bloomberg, rupiah spot ditutup di level Rp 14.075 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 1,04% dibandingkan pekan lalu. Sedangkan rupiah Jisdor di minggu ini menguat 0,99% ke level Rp 14.084 per dolar AS. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menilai, penguatan rupiah di minggu ini didukung oleh derasnya dana asing yang masuk ke dalam negeri.
Dalam sepekan, di bursa saham investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 5,15 triliun di pasar reguler. Sementara itu, untuk pasar obligasi, kemungkinan akan terjadi capital inflow di pasar sekunder. “Hal ini terlihat dari penurunan yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun yang turun 7,1 basis poin hari ini ke 6,223% dan sudah turun dalam 3 hari beruntun,” kata Alwi. Baca Juga: Belum terbendung, harga Bitcoin nyaris menembus level US$ 63.000 Derasnya dana asing ini menurutnya tidak terlepas dari membaiknya data-data ekonomi dalam negeri. Data-data seperti PMI manufaktur sudah mulai masuk zona ekspansi, kemudian neraca perdagangan RI yang mencatat surplus US$ 4,37 miliar pada September 2021. Di minggu ini juga menurutnya data penjualan ritel yang membaik, walaupun tetap kontraksi. Membaiknya data ekonomi ini kata Alwi karena angka kasus Covid-19 di Indonesia yang menurun, sehingga PPKM dilonggarkan dan membuat roda ekonomi berputar.