JAKARTA. Rupiah menguat ke level tertinggi tiga minggu, pada awal pekan ini. Rupiah kian berotot setelah asing menambah kepemilikannya dalam aset Indonesia seiring melambatnya inflasi Juni.Mata uang Garuda menguat 0,1% ke level Rp 8.526 per dollar AS, pada pukul 9.23 di Jakarta. Rupiah sempat menyentuh Rp 8.523 per dollar AS, yang merupakan level terkuatnya sejak 13 Juni.Apresiasi rupiah berlangsung untuk hari yang keempat setelah dana asing yang membeli saham Indonesia mencapai US$ 207 juta, lebih dari yang mereka jual, pada pekan lalu. Sementara, asing menambah kepemilikan di surat utang pemerintah sebesar 4,3% menjadi Rp 234,99 triliun, pada bulan lalu.Pada 1 Juli kemarin, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memperkirakan, inflasi sepertinya akan lanjut melandai, dan rupiah akan tetap menguat pada semester kedua ini. Indeks harga konsumen naik 5,54% pada bulan lalu, lebih rendah dari inflasi Mei yang mencapai 5,98%."Fundamental ekonomi Indonesia kuat, dan inflasi melambat, itu artinya suku bunga akan tetap dipertahankan tidak berubah," sebut analis PT Bank Commonwealth Mika Martumpal.Sementara, harga obligasi pemerintah naik untuk hari yang keempat. Sedangkan, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 turun tiga basis poin ke 7,50%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rupiah menguat ke level tertinggi tiga pekan
JAKARTA. Rupiah menguat ke level tertinggi tiga minggu, pada awal pekan ini. Rupiah kian berotot setelah asing menambah kepemilikannya dalam aset Indonesia seiring melambatnya inflasi Juni.Mata uang Garuda menguat 0,1% ke level Rp 8.526 per dollar AS, pada pukul 9.23 di Jakarta. Rupiah sempat menyentuh Rp 8.523 per dollar AS, yang merupakan level terkuatnya sejak 13 Juni.Apresiasi rupiah berlangsung untuk hari yang keempat setelah dana asing yang membeli saham Indonesia mencapai US$ 207 juta, lebih dari yang mereka jual, pada pekan lalu. Sementara, asing menambah kepemilikan di surat utang pemerintah sebesar 4,3% menjadi Rp 234,99 triliun, pada bulan lalu.Pada 1 Juli kemarin, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memperkirakan, inflasi sepertinya akan lanjut melandai, dan rupiah akan tetap menguat pada semester kedua ini. Indeks harga konsumen naik 5,54% pada bulan lalu, lebih rendah dari inflasi Mei yang mencapai 5,98%."Fundamental ekonomi Indonesia kuat, dan inflasi melambat, itu artinya suku bunga akan tetap dipertahankan tidak berubah," sebut analis PT Bank Commonwealth Mika Martumpal.Sementara, harga obligasi pemerintah naik untuk hari yang keempat. Sedangkan, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 turun tiga basis poin ke 7,50%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News