Rupiah Menguat ke Rp 16.277 per Dolar AS, Intip Proyeksi untuk Senin (8/7)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (5/7). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,32% ke posisi Rp 16.277 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah juga menguat 0,17% ke level Rp 16.312 per dolar AS. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa fokus saat ini tertuju pada data utama nonfarm payrolls (NFP), yang dirilis pada Jumat (5/7) untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.  


Ibrahim menyebutkan, alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang memperkirakan kemungkinan lebih dari 66% Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. 

Namun, Ibrahim bilang, optimisme terhadap penurunan suku bunga agak teredam oleh sinyal hawkish dari The Fed. Risalah pertemuan bank tersebut pada Juni menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan masih skeptis terhadap penurunan suku bunga.  

Baca Juga: Menguat 2,69% ke Level 7.253,37 di Pekan Pertama Juli, Kemana Arah IHSG Berikutnya?

“Data NFP juga akan memberikan isyarat yang lebih pasti mengenai pasar tenaga kerja, yang juga menjadi perdebatan utama bagi The Fed dalam menurunkan suku bunga,” kata Ibrahim dalam riset harian, Jumat (5/7). 

Di sisi lain, dia mengatakan Bank Indonesia (BI) menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta terus bersinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal. 

“Sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata dia. 

Baca Juga: Rupiah Menguat Dalam Sepekan Setelah Pemerintah Menambah Utang

Menurut Ibrahim, ke depannya , BI memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal, untuk prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus.

Hal tersebut sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal. 

Dengan fakto-faktor tersebut, Ibrahim memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.220 per dolar AS hingga Rp 16.320 per dolar AS pada perdagangan Senin (8/7). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati