Rupiah menguat lantaran data non-farm payroll AS mengecewakan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat 0,16% ke level Rp 14.290 per dollar AS di pasar spot pada Senin (11/3). Rilis data non-farm payroll bulanan Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu yang mengecewakan menekan dollar AS dan sebaliknya menjadi katalis bagi penguatan rupiah.

Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah terkoreksi sebesar 0,71% menjadi Rp 14,324 per dollar AS.

Informasi saja, penambahan lapangan kerja sektor nonpertanian AS mencapai 20.000 pekerja di bulan Februari 2019 lalu. Penambahan non-farm payroll ini terlemah sejak September 2017. Jumlah ini juga jauh di bawah perkiraan ekonom yang disurvei Reuters yakni bertambah 180.000 pekerjaan di bulan lalu


Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi menilai, rilis data non-farm payroll tersebut berdampak besar terhadap dollar AS, sehingga menjadi katalis bagi rupiah untuk menguat. "Tekanan dollar AS membawa pasar saham AS pada pekan lalu ditutup lebih rendah,” kata Dini kepada Kontan.co.id, Senin (11/3).

Namun, Dini menilai, sentimen non-farm payroll bersifat terbatas, sebab AS juga merilis data tingkat pengangguran yang positif. Greenback sampai saat ini pun masih terpantau menguat terhadap mata uang utama lainnya.

Terbukti, indeks dollar spot pada Senin (11/3) dollar AS menguat titip 0,02% ke level 97,321. Menurut Dini, sentimen yang perlu diwaspadai dalam waktu dekat adalah data penjualan ritel bulanan AS yang akan dirilis nanti malam waktu AS.

Jika rilis tersebut menunjukkan hasil positif maka akan menekan rupiah besok. Sebaliknya, bila negatif, rupiah berpotensi menguat lagi.

Dini memprediksi, rupiah pada perdagangan besok cenderung terkoreksi dalam rentang Rp 14.220-Rp 14.365 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat