KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menguat setelah pelemahan dalam dua hari perdagangan berturut-turut hingga kemarin. Selasa (13/8) pukul 9.15 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 15.920 per dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah pagi ini menguat 0,22% ketimbang penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.955 per dolar AS. Meski sudah menguat, posisi rupiah masih belum kembali ke penutupan perdagangan Kamis (8/8) di Rp 15.894 per dolar AS yang merupakan posisi paling kuat sejak setelah Idul Fitri pertengahan April 2024 lalu. Rupiah menguat total sekitar 2% terhadap dolar AS pada pekan lalu dan menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terbaik secara mingguan.
"Penguatan rupiah baru-baru ini bisa mengurangi risiko kenaikan suku bunga oleh bank sentral," kata Jeffrosenberg Chenlim, head of research Maybank Sekuritas kepada Bloomberg. Dia menambahkan, penguatan rupiah juga mampu mengurangi tekanan finansial bagi debitur dan mengurangi risiko refinancing secara umum. Baca Juga: Mengukur Peluang Saham Sektor Terbarukan Barclays memperkirakan bahwa Bank Indonesia (BI) berpotensi memangkas suku bunga acuan total 75 basis points tahun ini. Penurunan suku bunga BI Rate diprediksi akan dimulai September nanti. "Pemangkasan lebih lanjut sebesar 50 basis points di tahun 2025 akan membawa suku bunga acuan ke level sebelum pandemi," kata Brian Tan, ekonom Barclays dalam catatan yang dikutip Bloomberg.