JAKARTA. Rupiah menguat selama sepekan terakhir. Buruknya data non farm payrolls Amerika Serikat dan hasil notulensi pertemuan FOMC memberi kekuatan pada rupiah selama sepekan. Di pasar spot Jumat (10/4) pasangan USD/IDR naik 0,18% ke 12.927 dibanding hari sebelumnya, namun selama sepekan pasangan ini turun 0,71%. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah menguat 0,48% menjadi Rp 12.910 per dollar dibandingkan hari sebelumnya, selama sepekan rupiah menguat 0,65%. Analis PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, mengatakan menguatnya rupiah akibat data non farm payrolls AS yang mencetak hasil buruk. “Untuk Sementara ini membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed menjadi menurun,” kata dia
Rupiah menguat selama sepekan
JAKARTA. Rupiah menguat selama sepekan terakhir. Buruknya data non farm payrolls Amerika Serikat dan hasil notulensi pertemuan FOMC memberi kekuatan pada rupiah selama sepekan. Di pasar spot Jumat (10/4) pasangan USD/IDR naik 0,18% ke 12.927 dibanding hari sebelumnya, namun selama sepekan pasangan ini turun 0,71%. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah menguat 0,48% menjadi Rp 12.910 per dollar dibandingkan hari sebelumnya, selama sepekan rupiah menguat 0,65%. Analis PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, mengatakan menguatnya rupiah akibat data non farm payrolls AS yang mencetak hasil buruk. “Untuk Sementara ini membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed menjadi menurun,” kata dia