Rupiah Menguat Sepekan Terakhir di Tengah Aksi Tunggu Inflasi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan terakhir pekan ini. Tapi, rupiah justru menguat dalam sepekan Beberapa faktor sentimen mempengaruhi pergerakan rupiah mulai dari inflasi global dan Perang antara Rusia-Ukraina dan data inflasi Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah spot melemah 0,17% ketimbang penutupan perdagangan kemarin ke Rp 14.301 per dolar AS. Kurs rupiah spot menguat 0,60% dalam sepekan terakhir.

Sementara, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,06% ke Rp 14.306 per dolar AS pada hari ini. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor menguat 0,53%.


Baca Juga: Melemah Tipis 0,08%, Ini Deretan Sentimen Penggerak IHSG Sepekan

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah menguat terhadap dolar AS pada pertengahan pekan setelah pada awal pekan rupiah sempat melemah hingga level Rp 14.420 per dolar AS.

"Penguatan rupiah didukung oleh pernyataan presiden Ukraina yang tidak mendesak keanggotaan NATO yang berimplikasi pada berkurangnya ketegangan antara Rusia-Ukraina sehingga mendorong pelemahan indeks dolar," Josua.

Sementara, Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan rupiah dipengaruhi oleh volatilitas yang disebabkan oleh pasar saham yang cenderung anjlok dan kenaikan imbal hasil global.

"Imbal hasil obligasi Indonesia 10 tahun adalah 6,73% pada Jumat 11 Maret, ini yang menahan rupiah tetap kuat pekan Ini," ujar Sutopo.

Baca Juga: Tak Bertenaga, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.306 Per Dolar AS Pada Jumat (11/3)

Sedangkan Josua mengatakan indeks dolar kembali menguat pasca rilis inflasi AS bulan Februari 2022 yang tercatat 7,9%. "Tren kenaikan inflasi yang masih berlanjut dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak mentah global. Penguatan dolar AS yang juga diikuti naiknya kembali yield US Treasury dipengaruhi oleh ekspektasi pelaku pasar global terhadap kebijakan suku bunga The Fed pada rapat FOMC minggu depan," ucap Josua.

Sutopo mengatakan, tingkat inflasi tahunan AS mencapai level tertinggi 20 bulan sebesar 2,18% pada Januari tahun ini. Angka inflasi memasuki target bank sentral sebesar 2%-4% untuk pertama kalinya hampir dalam dua tahun dan diperkirakan akan tetap berada dalam target di 2022.

Josua memperkirakan pekan depan rupiah akan berada di rentang Rp 14.275 per dolar AS-Rp 14.425 per dolar AS. Sementara, Sutopo memproyeksikan pekan depan rupiah akan berada dalam rentang Rp 14.250 per dolar AS-Rp 14.350 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati