Rupiah menguat setelah isu perang dagang teredam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar negosiasi antara Amerika Serikat dan China untuk membahas tarif impor, meredam penguatan dollar AS. Efeknya, nilai tukar rupiah menguat terhadap dollar AS, setelah sepekan kemarin loyo.

Mengutip Bloomberg, Senin (26/3), rupiah si pasar spot menguat 0,32% menjadi Rp 13.738 per dollar AS. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat penguatan tipis 0,03% menjadi Rp 13.776 per dollar AS.

Josua Pardede, ekonom PT Bank Permata Tbk mengatakan, rupiah menguat karena ada kemungkinan AS akan melakukan negosiasi dengan China terkait tarif impor yang telah ditetapkan sebesar US$ 60 miliar. Hal ini menekan aset save haven dan mendorong penguatan pasar saham regional.


"Ada berita dimungkinkannya AS dan China melakukan proses negosiasi membuat kekhawatiran pelaku pasar akan trade war mereda," kata Josua, Senin (26/3).

Selain itu, rupiah menguat karena yield US Treasury terkoreksi dan membuat dollar AS melemah pada pekan lalu. Josua menilai, hari ini, seagian besar major currency memang menguat dan dollar AS melemah.

Sementara, sentimen dalam negeri belum berpengaruh signifikan pada pergerakan rupiah pada hari ini. Namun, Josua mengatakan biasanya permintaan dollar AS meningkat di akhir bulan untuk kebutuhan korporasi membayar utang.

Josua mengatakan, selanjutnya fokus pelaku pasar akan tertuju pada perkembangan negosiasi AS dan China. Apabila dalam negosiasi tersebut tidak tercapai kesepakatan, tentu berdampak signifikan pada rupiah.

Josua memperkirakan, besok, rupiah berpotensi menguat tipis di kisaran Rp 13.690 per dollar AS-Rp13.775 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini