JAKARTA. Pergerakan rupiah dalam sepekan terakhir sedikit menguat. Rupiah di pasar spot, Jumat (3/1), melemah 0,16% terhadap dollar AS menjadi Rp 12.180 dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan, rupiah di pasar spot menguat 0,66%. Sementara, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI), kemarin, menguat 0,13% menjadi Rp 12.226 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan, rupiah melemah 0,27%. Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, dalam sepekan terakhir ini rupiah mendapatkan katalis positif dari optimisme pasar terhadap perbaikan kondisi ekonomi di dalam negeri pada 2014. Penguatan rupiah juga ditopang oleh rilis data inflasi dan neraca perdagangan dalam negeri yang membaik. Tapi sayang, pergerakan rupiah untuk terus menguat terhambat oleh dollar AS yang masih lebih perkasa seiring proses pemulihan ekonomi di AS. Penguatan rupiah juga dibatasi oleh aktivitas perdagangan yang sepi di tahun baru. Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures menambahkan, penguatan rupiah juga tertahan oleh data manufaktur China dan Eropa yang dirilis melemah. Kondisi tersebut meningkatkan kewaspadaan pasar terhadap aksi ambil untung di pasar saham.
Rupiah menguat tipis
JAKARTA. Pergerakan rupiah dalam sepekan terakhir sedikit menguat. Rupiah di pasar spot, Jumat (3/1), melemah 0,16% terhadap dollar AS menjadi Rp 12.180 dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan, rupiah di pasar spot menguat 0,66%. Sementara, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI), kemarin, menguat 0,13% menjadi Rp 12.226 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan, rupiah melemah 0,27%. Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, dalam sepekan terakhir ini rupiah mendapatkan katalis positif dari optimisme pasar terhadap perbaikan kondisi ekonomi di dalam negeri pada 2014. Penguatan rupiah juga ditopang oleh rilis data inflasi dan neraca perdagangan dalam negeri yang membaik. Tapi sayang, pergerakan rupiah untuk terus menguat terhambat oleh dollar AS yang masih lebih perkasa seiring proses pemulihan ekonomi di AS. Penguatan rupiah juga dibatasi oleh aktivitas perdagangan yang sepi di tahun baru. Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures menambahkan, penguatan rupiah juga tertahan oleh data manufaktur China dan Eropa yang dirilis melemah. Kondisi tersebut meningkatkan kewaspadaan pasar terhadap aksi ambil untung di pasar saham.