Rupiah Menguat Tipis Pada Selasa (19/11), Imbas Aksi Profit Taking Dolar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat tipis di perdagangan hari ini, Selasa (19/11). Tren penguatan terbatas rupiah diperkirakan berlanjut seiring dolar Amerika Serikat (AS) masih terimbas aksi ambil untung (profit taking).

Mengutip Bloomberg, Selasa (19/11), rupiah spot menguat tipis 0,08% dari sehari sebelumnya ke level Rp 15.845 per dolar AS. Sejalan dengan pasar spot, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) menguat sekitar 0,20% ke level Rp 15.816 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengamati, rupiah menguat terbatas karena didukung tren pelemahan dolar AS secara global. The Greenback tertekan menyusul aksi ambil untung investor, setelah indeks dolar mencapai titik tertingginya sejak tahun 2022.


Baca Juga: Berotot, Rupiah Spot Menguat Tipis 0,08% ke Rp 15.845 Per Dolar AS, Selasa (19/11)

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, nilai tukar rupiah sedikit menguat terhadap dolar AS di perdagangan hari ini, Selasa (19/11). Namun sebenarnya rupiah masih terlihat cukup rapuh mengingat indeks dolar masih bertahan stabil di kisaran 106, setelah merosot selama dua sesi berturut-turut karena aksi ambil untung seiring reli yang kuat.

"Indeks dolar meningkat karena ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih sedikit dari Federal Reserve dan taruhan pada kinerja ekonomi AS yang lebih baik di bawah kepresidenan Trump yang akan datang," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Selasa (19/11).

Pelaku pasar terus mengantisipasi penurunan suku bunga 25 basis poin (bps) pada bulan Desember. Ekspektasi saat ini untuk penurunan suku bunga lebih lanjut hingga akhir tahun 2025 telah dipangkas menjadi di bawah 80 basis poin, turun dari lebih dari 100 basis poin hanya beberapa minggu yang lalu.

Sutopo menilai, posisi rupiah saat ini masih sangat rentan. Namun, sejumlah aksi ambil untung yang terjadi pada dolar, berpotensi mendorong rupiah sedikit menguat di perdagangan Rabu (20/11).

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,20% ke Rp 15.816 Per Dolar AS Pada Selasa (19/11)

Dia menambahkan, perhatian investor selanjutnya tertuju pada data PMI Global pekan ini. Sementara, tidak ada data ekonomi penting dari domestik yang bisa berpengaruh bagi nilai tukar rupiah.

Josua turut melihat potensi rupiah melanjutkan penguatan di hari Rabu (20/11). Proyeksi itu karena melihat potensi penurunan data Housing Starts, yang berpotensi mengindikasikan perlambatan permintaan akan properti di AS.

Untuk perdagangan Rabu (20/11), Josua memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.750 – Rp 15.850 per Dolar AS.  Sedangkan, Sutopo memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.775 - Rp 15.875 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi