KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguji kekuatan. Selasa (13/3), Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) menguat 0,08% ke Rp 13.757 per dollar Amerika Serikat (AS) ketimbang posisi kemarin pada Rp 13768 per dollar AS. Kurs rupiah pada Jisdor menguat 0,27% dalam dua hari berturut-turut. 

Sejalan, rupiah di pasar spot pada pukul 10.27 WIB hari ini pun berada di angka Rp 13.757 per dollar AS, menguat 0,06% daripada hari sebelumnya. Bedanya, rupiah menguat dalam tiga hari berturut-turut hingga saat ini.

Dalam tiga hari, rupiah menguat 0,43% dari level terlemah dalam dua tahun terakhir, di Rp 13.816 per dollar AS. Penguatan rupiah ini terjadi meski indeks dollar hari ini naik. Indeks dollar berada di angka 89,93.

Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini turun dalam dua hari hingga kemarin. Sempat bergerak di atas level 90, indeks dollar kembali melemah di awal pekan.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, dollar AS kemungkinan akan bergerak melemah terhadap beberapa mata uang kuat dunia. Pelemahan tersebut disebabkan data kenaikan upah per jam di AS tumbuh di bawah ekspektasi.

Hasil data tersebut diperkirakan akan mendorong rendahnya data inflasi di AS yang dirilis pada malam nanti yang diperkirakan hanya akan tumbuh 2,1% year on year (yoy), atau saham seperti bulan Januari. “Rendahnya data kenaikan uppah juga meredakan kekhawatiran bahwa Fed Fund Rate akan naik lebih dari tiga kali pada tahun ini,” ujar Ahmad dalam riset.

Ia pun memperkirakan kurs rupiah di pasar spot akan bergerak di rentang Rp 13.730—Rp 13.750 per dollar AS pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, mata uang kawasan Asia mixed, sebagian melemah dan sebagian menguat. Tapi, sebagian besar mata uang Asia menguat terhadap dollar AS sejak awal tahun.

Hanya rupiah, dollar Hpng Kong, rupee, dan peso yang masih melemah terhadap dollar AS secara year to date.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati