KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China semakin panas. Hal ini bisa kembali menyeret pergerakan rupiah di awal pekan ini. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menilai, tren bearish rupiah bisa berlanjut karena sentimen negatif dari eksternal masih menyelimuti. "Market belum priced in retaliasi apa yang akan dilakukan China untuk merespons kenaikan tarif impor oleh AS," jelas dia. Seperti diketahui, akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menaikkan tarif impor atas produk asal China senilai US$ 200 miliar, dari 10% menjadi 25%.
Rupiah menjadi korban perang dagang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China semakin panas. Hal ini bisa kembali menyeret pergerakan rupiah di awal pekan ini. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menilai, tren bearish rupiah bisa berlanjut karena sentimen negatif dari eksternal masih menyelimuti. "Market belum priced in retaliasi apa yang akan dilakukan China untuk merespons kenaikan tarif impor oleh AS," jelas dia. Seperti diketahui, akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menaikkan tarif impor atas produk asal China senilai US$ 200 miliar, dari 10% menjadi 25%.