Rupiah menunggu bunga acuan



JAKARTA. Rupiah kembali melemah. Di pasar spot, akhir pekan lalu, kirs rupiah berakhir di level 11.413 atau melemah 0,17%. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga anjlok 0,13% menjadi 11.404 dibanding hari sebelumnya.

Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, akhir pekan lalu rupiah masih mendapat sentimen negatif dari rilis defisit neraca perdagangan Indonesia. Tekanan lain datang dari kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan percepatan pengurangan stimulus Amerika Serikat (AS), khususnya, setelah data pertumbuhan ekonomi kuartal III AS mencapai 2,8%.

Beruntung, tekanan tersebut berhasil diredam oleh data cadangan devisa Indonesia yang sepanjang Oktober 2013 naik US$ 1,3 miliar menjadi mencapai US$ 97 miliar dibanding bulan sebelumnya.


Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures menambahkan, sentimen positif bagi rupiah juga datang dari China berupa ekspor yang sepanjang Oktober naik 5,8%. "Data China tersebut memberikan pengaruh positif ke pasar terhadap neraca perdagangan dalam negeri sehingga pelemahan rupiah bisa teredam," katanya.

Albertus memperkirakan, hari ini, rupiah akan berkonsolidasi pada kisaran 11.350-11.455 sambil menunggu keputusan Bank Indonesia soal tingkat suku bunga acuan, Selasa (12/11).

Rully memperkirakan, rupiah akan terjerembab, hari ini, dengan kisaran 11.300-11.500 akibat rilis data penciptaan lapangan kerja di AS yang sepanjang Oktober berhasil mencapai 204.000 lapangan kerja baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati