JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih rawan jatuh, hari ini. Data ekonomi domestik disinyalir tidak cukup kuat melawan efek perlambatan ekonomi China. Kemarin (14/10), di pasar spot, mata uang Garuda terapresiasi 0,16% ke Rp 13.616 per dollar, setelah melemah tajam 1,7% pada hari sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia mencatat, Selasa (13/10), rupiah tumbang 0,68% ke Rp 13.557 per dollar, akibat impor China turun tajam. Research and Analyst Divisi Treasury BNI Trian Fathria menilai, penguatan rupiah di pasar spot lantaran pasar mengantisipasi data neraca dagang dan tingkat suku bunga. Namun, efek data impor China masih mengancam rupiah.
Rupiah menunggu data domestik
JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih rawan jatuh, hari ini. Data ekonomi domestik disinyalir tidak cukup kuat melawan efek perlambatan ekonomi China. Kemarin (14/10), di pasar spot, mata uang Garuda terapresiasi 0,16% ke Rp 13.616 per dollar, setelah melemah tajam 1,7% pada hari sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia mencatat, Selasa (13/10), rupiah tumbang 0,68% ke Rp 13.557 per dollar, akibat impor China turun tajam. Research and Analyst Divisi Treasury BNI Trian Fathria menilai, penguatan rupiah di pasar spot lantaran pasar mengantisipasi data neraca dagang dan tingkat suku bunga. Namun, efek data impor China masih mengancam rupiah.