JAKARTA. Kinerja rupiah loyo di akhir pekan kemarin. Di pasar spot, Jumat (13/3), rupiah ditutup naik 0,17% terhadao dollar AS dibandingkan hari sebelumnya menjadi Rp 13.205. Pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah terdepresiasi 0,11% menjadi Rp 13.191. Reny Eka Putri, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, belum ada data dari dalam negeri yang bisa menggerakkan rupiah secara signifikan. Dari sisi eksternal, ada spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS lebih cepat mengingat perbaikan ekonomi AS cukup solid. "Hari ini pelaku pasar cenderung wait and see sambil menunggu data neraca perdagangan Indonesia," ujar Reny. Neraca perdagangan Indonesia bulan Februari diprediksi surplus US$ 600 juta, lebih kecil dari Januari yang sebesar US$ 710 juta. Putu Agus Pransuamitra, Research & Analyst PT Monex Investindo Futures, memprediksi, rupiah akan menguat terbatas karena pelaku pasar menanti hasil rapat BI pada Selasa (17/3).
Rupiah menunggu data neraca dagang dan BI rate
JAKARTA. Kinerja rupiah loyo di akhir pekan kemarin. Di pasar spot, Jumat (13/3), rupiah ditutup naik 0,17% terhadao dollar AS dibandingkan hari sebelumnya menjadi Rp 13.205. Pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah terdepresiasi 0,11% menjadi Rp 13.191. Reny Eka Putri, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, belum ada data dari dalam negeri yang bisa menggerakkan rupiah secara signifikan. Dari sisi eksternal, ada spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS lebih cepat mengingat perbaikan ekonomi AS cukup solid. "Hari ini pelaku pasar cenderung wait and see sambil menunggu data neraca perdagangan Indonesia," ujar Reny. Neraca perdagangan Indonesia bulan Februari diprediksi surplus US$ 600 juta, lebih kecil dari Januari yang sebesar US$ 710 juta. Putu Agus Pransuamitra, Research & Analyst PT Monex Investindo Futures, memprediksi, rupiah akan menguat terbatas karena pelaku pasar menanti hasil rapat BI pada Selasa (17/3).